Mengingat Kembali Hakikat Persahabatan
Me ngingat Kembali Hakikat Persahabatan Menjalani hidup dan kehidupan dalam cita, impian, jihad fi sabilillah, dakwah bukanlah mudah jika tidak di "sahabati" seseorang yang dapat sepenuh hati tulus dan ikhkas menerima kekurangan dan kelebihan, memberikan dorongan, nasehat bantuan jiwa apalagi di dunia modern sekarang. Sekat-sekat materialisme, hedonisme, hubbud dunya, konsumtif, dan lain sebagainya telah menjarakkan satu diri dengan yang lain, menipiskan nilai-nilai yang dulu dipegang erat oleh orang tua kita. Antara manusia satu dan lainnya yang muncul hanya persahabatan semu, mutualisme, ikatan hanya sebatas saling menguntungkan dan mencari kenikmatan persahabatan itu sendiri. Biasanya setiap orang pasti merasa dirinya memiliki sahabat. Di sekitar rumah, di sekolah, di kampus, di kantor, di masa kecil, masa remaja maupun setelah tua dimana saja dan kapan saja. Hubungan persahabatan terbentuk karena adanya ikatan, adanya persamaan kebutuhan untuk saling m...